Selasa, 16 Februari 2016

Ketika Menjadi Diri Sendiri

This is a part from my stories...

Part 25 

" AKU BUKANLAH MEREKA "


Aku bukan tergolong orang yang rajin belajar sebenarnya, atau lebih spesifiknya lagi adalah belajar mata pelajaran sekolah. Aku bukan tipe orang yang seperti itu. Aku tidak kuat jika terus menerus harus belajar. Bahkan sebenarnya, belajar berjam-jam dikelas pun cukup membuat kepalaku penat. Apalagi pelajaran yang memerlukan pemikiran dari otak kiri, seperti hal-nya matematika, atau fisika. 

       Walaupun anak IPA, bukan berarti otak kiri ku bisa berfungsi maksimal, bukan berarti aku bisa berjam-jam fokus untuk memperhatikan penjelasan materi dari masing-masing bidang peminatan, bukan berarti otakku tidak pernah mengelak untuk menerima materi-materi itu.

Kalau boleh memilih, antara belajar disekolah atau belajar dilingkungan sendiri sesuka hati, aku lebih memilih pilihan kedua. Kalau aku boleh untuk tidak sekolah, aku akan tidak sekolah. Aku bisa mendapatkan ilmu yang baik dari cara yang baik pula, cara yang lebih menyenangkan daripada harus duduk berjam-jam dikursi kelas.

Setiap orang punya caranya sendiri untuk belajar, kan? Untuk bisa mengerti dan memahami apa yang telah mereka lihat dan dengarkan? Dan untuk bisa menerapkan pemahaman itu dalam kehidupannya?

Bukan berarti aku menyalahkan sekolah, karena aku juga bersekolah, dan sekolah memberikanku manfaat. Aku bisa memiliki banyak teman dari berbagai penjuru kota, aku bisa mendapatkan pengetahuan sehingga wawasanku bertambah luas. Dan spesialnya, aku juga jadi punya orangtua diluar rumah, yaitu guru sebagai pahwalan tanpa tanda jasa.

Hanya saja, kunci prioritas di sekolah jauh berbeda dengan  prioritas di kehidupan nyata, jika kita bisa melihat bagaimana dunia sebenarnya. Bisa dikatakan seratus persen, bahwa prioritas utama disekolah berbanding terbalik dengan prioritas utama dikehidupan nyata yang sebenarnya.

Mengapa harus lelah bersekolah sementara tanpa bersekolah pun kita bisa menciptakan sesuatu hal yang luar biasa, dengan cara kita sendiri. Tanpa bersekolah, kita bisa mencemerlangkan karier kita didunia. Tanpa bersekolah, Albert Einstein bisa menjadi seorang ilmuwan yang terkenal sepanjang zaman. Albert Einstein bisa pintar dan berwawasan luas dengan caranya sendiri. "

Bukan aku meremehkan belajar dan UAS nanti, aku masih memiliki tanggung jawab untuk itu, tanggung jawab sebagai seorang pelajar, tanggung jawab sebagai anak dari Mama dan Bapa, untuk bisa membanggakan dan membahagiakan mereka. Kalaupun bukan sekarang, aku pastikan dikemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERTANYAAN BERNILAI :-)

" Apakah kita harus bersikaf ridho ketika disakiti oleh orang lain? " Pertanyaan sederhana yang bernilai itu menjadi daya tarikk...